Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Jalur pendakian ditutup
Sejak 10 maret 2014 Senin malam, jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet melalui Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ditutup untuk sementara.
Prayitno sebagai Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, di Purbalingga, mengatakan bahwa penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan atas saran petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang.
Berdasarkan data pos pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Serang, Purbalingga, saat ini tercatat ada 21 pendaki yang sedang hendak menuju puncak yang berangkat ke puncak Gunung Slamet pada Senin pagi. Petugas di Bambangan sudah mencoba untuk menghubungi melalui nomor telepon seluler yang dicatatkan di pos sebelum naik.
Gunung yang berada di ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut ini sejak Senin siang menunjukkan peningkatan aktivitas berupa gempa hembusan. Hingga Senin malam, petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet terus memantau perkembangan gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu serta berada di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Pemalang, dan Tegal.
Gunung Slamet sudah ditutup untuk pendakian. Tapi hingga batas waktu ditentukan, pukul 18.00 WIB (selasa), masih ada 16 pendaki asal Jakarta di gunung tersebut. Tim SAR akan mengerahkan personel untuk melakukan evakuasi.
Terdapat 5 pendaki asal Yogyakarta dan Pekalongan tiba di pos Bambangan sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka menginformasikan para pendaki asal Jakarta masih berada di pos 4. Demikian berdasarkan data SAR Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah.
Pada saat status gunung dinaikkan dari Normal (level 1) menjadi Waspada (level 2), Senin (10/3) malam, setidaknya 21 pendaki berada di gunung yang berada di perbatasan Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang tersebut. Jalur pendakian di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah ditutup.
Sebelum statusnya dinaikkan, gunung Slamet menunjukkan peningkatan aktivitas berupa gempa hembusan.
Prayitno sebagai Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, di Purbalingga, mengatakan bahwa penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan atas saran petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang.
Berdasarkan data pos pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Serang, Purbalingga, saat ini tercatat ada 21 pendaki yang sedang hendak menuju puncak yang berangkat ke puncak Gunung Slamet pada Senin pagi. Petugas di Bambangan sudah mencoba untuk menghubungi melalui nomor telepon seluler yang dicatatkan di pos sebelum naik.
Gunung yang berada di ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut ini sejak Senin siang menunjukkan peningkatan aktivitas berupa gempa hembusan. Hingga Senin malam, petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet terus memantau perkembangan gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu serta berada di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Pemalang, dan Tegal.
Gunung Slamet sudah ditutup untuk pendakian. Tapi hingga batas waktu ditentukan, pukul 18.00 WIB (selasa), masih ada 16 pendaki asal Jakarta di gunung tersebut. Tim SAR akan mengerahkan personel untuk melakukan evakuasi.
Terdapat 5 pendaki asal Yogyakarta dan Pekalongan tiba di pos Bambangan sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka menginformasikan para pendaki asal Jakarta masih berada di pos 4. Demikian berdasarkan data SAR Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah.
Pada saat status gunung dinaikkan dari Normal (level 1) menjadi Waspada (level 2), Senin (10/3) malam, setidaknya 21 pendaki berada di gunung yang berada di perbatasan Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang tersebut. Jalur pendakian di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah ditutup.
Sebelum statusnya dinaikkan, gunung Slamet menunjukkan peningkatan aktivitas berupa gempa hembusan.