Malam Ini Langit Indonesia Dihiasi Hujan Meteor orionid
Sebuah meteor Orionid (tengah kanan) melesat di langit di bawah Bima Sakti dan ke kanan Venus. |
Fenomena alam tersebut merupakan peristiwa tahunan yang sering terjadi pada akhir Oktober. Hujan meteor orionid tersebut berasal dari gugusan komet halley yang melintasi bumi.
Hujan meteor Orionids mencapai puncaknya pada akhir bulan Oktober ini. Kabar baiknya pada saat puncak nanti, Orionids diperkirakan akan cukup banyak memperlihatkan meteor-meteor cantiknya karena didukung oleh kondisi yang ideal. Dan tentu saja, kenang-kenangan penuh kesan dari musim kemarau ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Aktifitas hujan meteor Orionids pertama kali tercatat pada bulan Oktober tahun 1839 oleh E.C. Herrick. Pengamatan pada tahun-tahun berikutnya menunjukkan bahwa hujan meteor Orionids merupakan fenomena periodik atau berulang pada tanggal yang sama setiap tahunnya. Hujan meteor Orionids aktif antara tanggal 16 - 27 Oktober, dengan puncaknya antara tanggal 21 - 22 Oktober.
Kini telah diketahui bahwa hujan meteor Orionids menjadi fenomena periodik berhubung Bumi secara periodik melintasi orbit Komet Halley. Di dalam orbit Komet Halley itu pula terdapat begitu banyak remah-remah komet berupa debu dan kerikil yang ditinggalkan komet kala melintas. Ketika Bumi melintasi orbit komet tersebut, praktis remah-remah komet akan segera menghantam Bumi dengan cepat. Beruntung Bumi diliputi oleh atmosfer yang mampu menahan laju meteor dan membakarnya hingga tidak, atau sangat jarang, sampai ke permukaan bumi.
Jadi, dengan karunia dariNya berupa atmosfer bumi, sesuatu yang seharusnya menjadi mara bahaya malah berubah menjadi pemandangan yang menawan.
Hujan meteor Orionids merupakan salah satu hujan meteor dengan itensitas relatif konstan. Tidak terlalu banyak, tapi juga tidak terlalu sedikit. Umumnya itensitas Orionids berkisar antara 20-25 meteor/jam saat puncak setiap tahunnya. Meski demikian, Orionids juga dapat mengalami peningkatan itensitas meski kisarannya hanya antara 40-70 meteor/jam pada puncaknya.
Seluruh Indonesia bisa melihat fenomena tersebut. Asal kondisi langit malam waktu nanti dalam kondisi cerah. Kita bisa melihatnya tepat di atas kepala kita karena lokasi negara kita termasuk ada di belahan bumi bagian utara.