Turki Cabut Pemblokiran Akses ke Youtube
Setelah sebelumnya dilakukan pemblokiran ke situs Youtube, kini Regulator telekomunikasi Turki mencabut perintah resmi pemblokiran akses ke YouTube pada hari Selasa 3 Juni 2014.
Pencabutan ini dilakukan setelah mahkamah konstitusi negara tersebut pekan lalu memutuskan bahwa larangan itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Seperti yang dilansir dari Reuters, pejabat pada kantor Perdana Menteri Tayyip Erdogan laman berbagi video tersebut bisa diakses kembali di Turki pada Selasa malam.
"Karena putusan Mahkamah Konstitusional diterima hari ini, akses YouTube akan kembali dibuka hari ini," katanya.
Pemblokiran akses ke YouTube dan Twitter diberlakukan setelah munculnya rekaman suara, yang seolah-olah mengungkap korupsi di lingkaran dalam Erdogan, dibocorkan melalui laman tersebut.
Situs lainnya yang telah dicabut pemblokirannya pada bulan april adalah situs mikrobliging yakni Twitter.
Pelarangan YouTube diberlakukan pada 27 Maret menjelang pemilihan umum, setelah rekaman suara pejabat tinggi keamanan yang mendiskusikan kemungkinan intervensi militer ke Suriah bocor.
Hal ini terkait dengan diskusi tentang kemungkinan operasi militer di Suriah, yang tampaknya dihadiri oleh kepala intelijen Turki, menteri luar negeri dan wakil kepala angkatan bersenjata.
Kantor berita Reuters, yang meneliti rekaman itu, mengatakan tidak bisa membuktikan keasliannya tapi hal itu sangat merugikan karena tampaknya kebocoran informasi itu berasal dari penyadapan suatu percakapan yang sangat rahasia dan sensitif.
Pencabutan ini dilakukan setelah mahkamah konstitusi negara tersebut pekan lalu memutuskan bahwa larangan itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Seperti yang dilansir dari Reuters, pejabat pada kantor Perdana Menteri Tayyip Erdogan laman berbagi video tersebut bisa diakses kembali di Turki pada Selasa malam.
"Karena putusan Mahkamah Konstitusional diterima hari ini, akses YouTube akan kembali dibuka hari ini," katanya.
Pemblokiran akses ke YouTube dan Twitter diberlakukan setelah munculnya rekaman suara, yang seolah-olah mengungkap korupsi di lingkaran dalam Erdogan, dibocorkan melalui laman tersebut.
Situs lainnya yang telah dicabut pemblokirannya pada bulan april adalah situs mikrobliging yakni Twitter.
Pelarangan YouTube diberlakukan pada 27 Maret menjelang pemilihan umum, setelah rekaman suara pejabat tinggi keamanan yang mendiskusikan kemungkinan intervensi militer ke Suriah bocor.
Hal ini terkait dengan diskusi tentang kemungkinan operasi militer di Suriah, yang tampaknya dihadiri oleh kepala intelijen Turki, menteri luar negeri dan wakil kepala angkatan bersenjata.
Kantor berita Reuters, yang meneliti rekaman itu, mengatakan tidak bisa membuktikan keasliannya tapi hal itu sangat merugikan karena tampaknya kebocoran informasi itu berasal dari penyadapan suatu percakapan yang sangat rahasia dan sensitif.