Venomena Supermoon dan Hujan Meteor Perseid Terjadi Sepanjang Malam tadi

bulan super
Tadi malam, 10/8/14, dua fenomena langit telah terjadi yakni, supermoon dan hujan meteor Perseid.

Supermoon adalah peristiwa ketika Bulan mencapai jarak terdekat dengan Bumi sehingga akan tampak lebih besar. Supermoon yang akan terjadi malam ini adalah supermoon kedua selama tahun 2014.

Saat Supermoon, Bulan akan mencapai jarak paling dekat. Biasanya 384.000 kilometer, nanti hanya 357.000 kilometer, Supermoon nampak sedikit lebih besar dari supermoon sebelumnya pada tahun 2014, karena jarak Bulan adalah yang paling dekat sepanjang tahun 2014.

Supermoon tahun 2014, Bulan akan tampak 10 persen lebih besar dari bulan purnama biasanya. Perbedaan ukuran tersebut akan sulit disadari oleh pengamat awam yang tak menggunakan alat. Agar bisa membedakan, publik bisa memotret supermoon nanti malam dan membandingkannya dengan foto purnama biasa.

Supermoon sebenarnya bukan istilah astronomi, namun astrologi. Astronomi lebih mengenal istilah Bulan perigee, yakni saat Bulan mencapai titik terdekat dengan Bumi.

Bersamaan dengan supermoon terdapat hujan meteor Perseid. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi memasuki wilayah angkasa yang kaya debu sisa-sisa komet Swift-Tuttle.

Namun, dua fenomena itu tak bisa dinikmati secara optimal bersamaan. Supermoon justru bakal "menggagalkan" hujan meteor Perseid.

Ketika langit gelap, kita bisa melihat puluhan hujan meteor Perseid setiap jamnya. Supermoon kali ini membuat langit terang sehingga jumlah meteor yang bisa disaksikan akan berkurang.

Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 13 Agustus 2014. Nama hujan meteor ini diambil dari nama rasi Perseus. Saat hujan meteor terjadi, meteor akan tampak seolah-olah dari rasi Perseus.

Perseids adalah fenomena alam yang berupa hujan meteor yang terjadi setiap tahun. Hujan meteor secara periodik muncul mulai pertengahan Juli dan mencapai puncaknya antara tanggal 9 - 14 Agustus. Nama Perseids berasal dari nama Rasi bintang Perseus karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah Rasi Bintang tersebut.

Meteor-meteor Perseid tersebut berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle (nama resmi 109P/Swift-Tuttle) yang masuk ke atmosfer Bumi. Komet tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1862 dan mengelilingi Matahari setiap 130 tahun sekali. Setiap pertengahan Juli hingga Agustus, Bumi melintasi orbitnya sehingga sisa material komet tadi tertarik oleh gravitasi bumi dan muncul sebagai hujan meteor.

Baca juga: "Awal Agustus, Supermoon Terbesar Hiasi Langit Malam"