Sebab dan Akibat Gempa Kebumen 25 Januari 2014

logo BMKG
Akibat gempa 6,2 SR yang berpusat di 104 km barat daya Kebumen pada Sabtu 25/2/13 telah merobohkan 3 rumah dan 1 masjid, tanpa ada korban jiwa. Data tersebut langsung diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI.

Gempa yang berpusat di Kebumen itu terasa di sepanjang Pantura, meliputi Tegal, Pekalongan, Jepara, Pati, sampai Rembang. Gempa juga dirasakan di Kota Semarang dalam intensitas ringan. Dari daerah ini dilaporkan tidak ada kerusakan, demikian brdasarkan laporan dari KKP Semarang.

Laporan dari BBTKL DIY menjelaskan bahwa garis pantai aman. Hasil pemantauan tim SAR tidak ada air laut surut, aktivitas masyarakat kembali normal. Untuk wilayah Kabupaten Bantul dilaporkan ada 3 rumah roboh. Tidak ada korban jiwa. Sementara Kota Yogyakarta juga aman, tidak ada kerusakan.

Sementara itu di wilayah Cilacap dilaporkan aman. Tim SAR Kebumen melaporkan aman, namun cuaca pasca gempa mendung tebal dan berpotensi hujan besar. Namun daerah Kabupaten Banyumas di Kecamatan Kranggan, Desa Pekencen, ada 1 mushola roboh,namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Suharjono menjelaskan, Gempa 6,2 SR yang berpusat di 104 km barat daya Kebumen, Jawa Tengah. terjadi karena adanya pergerakan dua lempeng yang selalu bergerak 6-10 cm/tahun yakni lempeng Indo Australia dan Eurasia, akibat dari pergerakan tersebut ada daerah-daerah yang tidak tahan dan akan patah.

Menurutnya, gempa tersebut merupakan proses normal. Gempa itu sebagai bentuk pelepasan energi dari pertemuan lempeng.