Gila, Remaja 11 Tahun yang ditinggal Sendiri Tembak Mati "Penerobos" Rumahnya
Kamis (3/9/2015), seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun menembak mati seorang remaja yang memaksa masuk ke kediamannya di kota St. Louis, AS. Saat kejadian bocah laki-laki itu sedang sendirian di kediamannya bersama adik perempuannya yang berusia 4 tahun.
Para tetangga yang menemukan jasad seorang remaja berusia 16 tahun tergeletak di teras rumah segera menghubungi polisi. Korban yang tidak disebutkan namanya tersebut tewas karena terkena tembakan di kepalanya.
Saksi yang merupakakan tetangga, melihat si bocah bertengkar dengan remaja yang tewas itu ketika suara tembakan terdengar. Petugas polisi Sersan Brian Schellman mengatakan remaja yang memaksa masuk itu tertembak saat sudah berhasil masuk ke dalam rumah.
"Bocah 11 tahun yang ada di dalam rumah mengambil pistol dan menembak satu kali, mengenai tersangka dan menewaskannya," ujar Sersan Schellman.
"Nampaknya saat ini semua orang bisa menarik picu senapan, sangat menakutkan," tambah Schellman.
Mendengar ada suara tembakan, kawan remaja yang tewas itu dikabarkan melarikan diri sebelum akhirnya Polisi menangkap remaja tersebut tak lama setelah insiden fatal itu. Sementara itu, bocah penembak dan adik perempuannya dalam kondisi selamat.
Polisi masih menyelidiki mengapa bocah penembak dan adiknya ditinggal sendirian di rumah. Hingga kini tak diketahui bagaimana seorang anak berusia 11 tahun mampu manemukan senjata api di rumahnya.
Setelah kejadian, Ibu kedua bocah yang tak ada di rumah saat insiden itu terjadi bersedia bekerja sama dengan kepolisian. Menurut kabar, Sang ibu membeli senjata api setelah setelah rumahnya nyaris dimasuki pencuri.
Kejadian yang melibatkan anak-anak dan senjata api di sekitar St Louis dalam beberapa pekan terakhir sudah sering terjadi. belakangan pada 18 Agustus, Jamyla Bolden (9) tewas tertembak saat sedang mengerjakan PR-nya di tempat tidur ibunya. Seminggu setelahnya Carter Epps, 21 bulan, tewas setelah tertembak di dadanya. (Sumber)
Para tetangga yang menemukan jasad seorang remaja berusia 16 tahun tergeletak di teras rumah segera menghubungi polisi. Korban yang tidak disebutkan namanya tersebut tewas karena terkena tembakan di kepalanya.
Saksi yang merupakakan tetangga, melihat si bocah bertengkar dengan remaja yang tewas itu ketika suara tembakan terdengar. Petugas polisi Sersan Brian Schellman mengatakan remaja yang memaksa masuk itu tertembak saat sudah berhasil masuk ke dalam rumah.
"Bocah 11 tahun yang ada di dalam rumah mengambil pistol dan menembak satu kali, mengenai tersangka dan menewaskannya," ujar Sersan Schellman.
"Nampaknya saat ini semua orang bisa menarik picu senapan, sangat menakutkan," tambah Schellman.
Mendengar ada suara tembakan, kawan remaja yang tewas itu dikabarkan melarikan diri sebelum akhirnya Polisi menangkap remaja tersebut tak lama setelah insiden fatal itu. Sementara itu, bocah penembak dan adik perempuannya dalam kondisi selamat.
Polisi masih menyelidiki mengapa bocah penembak dan adiknya ditinggal sendirian di rumah. Hingga kini tak diketahui bagaimana seorang anak berusia 11 tahun mampu manemukan senjata api di rumahnya.
Setelah kejadian, Ibu kedua bocah yang tak ada di rumah saat insiden itu terjadi bersedia bekerja sama dengan kepolisian. Menurut kabar, Sang ibu membeli senjata api setelah setelah rumahnya nyaris dimasuki pencuri.
Kejadian yang melibatkan anak-anak dan senjata api di sekitar St Louis dalam beberapa pekan terakhir sudah sering terjadi. belakangan pada 18 Agustus, Jamyla Bolden (9) tewas tertembak saat sedang mengerjakan PR-nya di tempat tidur ibunya. Seminggu setelahnya Carter Epps, 21 bulan, tewas setelah tertembak di dadanya. (Sumber)