Jelang Hari Ibu, Jusuf Kalla Terbitkan Novel "Athirah"
Bertepatan dengan Hari Ibu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meluncurkan novel yang bercerita tentang ibundanya, bernama "Athirah" yang juga dijadikan sebagai judul novel tersebut.
Dalam peluncuran buku ini, Yusuf KIalla mengatakan, "Ibu merupakan tokoh sentral, di buku ini bercerita pengalaman, kisahnya dalam mengatasi masalah hidup tidak dengan menangis, tetapi dengan sikap positif."
Menurutnya, sosok yang ia sebut Emma itu lah yang membentuk Jusuf Kalla seperi sosoknya kini. Emma adalah matahari yang selalu memberi nilai-nilai kehidupan dan prinsip-prinsip yang mewarnai hidupnya.
Novel yang diluncurkan tepat pada Hari Ibu itu bertutur mengenai perjuangan seorang ibu yang menikah di usia muda dan harus pula berbagi suami dengan perempuan lain.
Namun, kondisi itu menjadikan sosok yang jauh lebih kuat dalam mengarungi hidup, membesarkan anaknya dan tetap mendampingi suaminya.
"Ibu saya memang menerima kenyataan dan pasrah, dia mengatasi itu dengan berdagang dan berdakwah, sehingga bisa membesarkan kesepuluh anaknya," kata Jusuf.
Dalam kelembutan, ketegaran dan kesabaran seorang ibu seperti Athirah, Jusuf Kalla dibesarkan.
Jusuf berharap kehadiran novel tersebut bisa memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk selalu menghormati ibu.
"Membesarkan anak butuh keistimewaan, ketauladanan, dia mengawal pendidikan," katanya.
Novel tersebut ditulis oleh Alberthiene Endah yang menilai banyak kebijaksanaan yang diambil dari sosok Athirah, sehingga sisi-sisi emosional dalam novel tersebut sangat kuat dalam merangkai kisah Jusuf Kalla dan ibundanya.
"Lebih menggali imajinasi karena kalau menulis murni novel saya bisa bercerita kemana-mana, tapi ini kan ada unsur biografinya, jadi harus berdasarkan data," kata Alberthiene.
Tokoh Nasional Jusuf Kalla menandatangani buku novel berjudul "Athirah" saat peringatan Hari Ibu ke-85, di Jakarta, Minggu (22/12). Novel Athirah ditulis Alberthiene Endah menceritakan sosok ibunda Jusuf Kalla yang bernama Athirah, yang sangat berpengaruh dan menginspirasi Jusuf Kalla yang dikenal lugas, kreatif, dan banyak ide-ide kreatif yang solutif.
Dalam peluncuran buku ini, Yusuf KIalla mengatakan, "Ibu merupakan tokoh sentral, di buku ini bercerita pengalaman, kisahnya dalam mengatasi masalah hidup tidak dengan menangis, tetapi dengan sikap positif."
Menurutnya, sosok yang ia sebut Emma itu lah yang membentuk Jusuf Kalla seperi sosoknya kini. Emma adalah matahari yang selalu memberi nilai-nilai kehidupan dan prinsip-prinsip yang mewarnai hidupnya.
Novel yang diluncurkan tepat pada Hari Ibu itu bertutur mengenai perjuangan seorang ibu yang menikah di usia muda dan harus pula berbagi suami dengan perempuan lain.
Namun, kondisi itu menjadikan sosok yang jauh lebih kuat dalam mengarungi hidup, membesarkan anaknya dan tetap mendampingi suaminya.
"Ibu saya memang menerima kenyataan dan pasrah, dia mengatasi itu dengan berdagang dan berdakwah, sehingga bisa membesarkan kesepuluh anaknya," kata Jusuf.
Dalam kelembutan, ketegaran dan kesabaran seorang ibu seperti Athirah, Jusuf Kalla dibesarkan.
Jusuf berharap kehadiran novel tersebut bisa memberikan pembelajaran bagi masyarakat untuk selalu menghormati ibu.
"Membesarkan anak butuh keistimewaan, ketauladanan, dia mengawal pendidikan," katanya.
Novel tersebut ditulis oleh Alberthiene Endah yang menilai banyak kebijaksanaan yang diambil dari sosok Athirah, sehingga sisi-sisi emosional dalam novel tersebut sangat kuat dalam merangkai kisah Jusuf Kalla dan ibundanya.
"Lebih menggali imajinasi karena kalau menulis murni novel saya bisa bercerita kemana-mana, tapi ini kan ada unsur biografinya, jadi harus berdasarkan data," kata Alberthiene.
Tokoh Nasional Jusuf Kalla menandatangani buku novel berjudul "Athirah" saat peringatan Hari Ibu ke-85, di Jakarta, Minggu (22/12). Novel Athirah ditulis Alberthiene Endah menceritakan sosok ibunda Jusuf Kalla yang bernama Athirah, yang sangat berpengaruh dan menginspirasi Jusuf Kalla yang dikenal lugas, kreatif, dan banyak ide-ide kreatif yang solutif.